Selasa, 30 November 2010

Etika Profesi Bisnis

1. Contoh penerapan moral bisnis

*Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.

*Gap Inc, mendapat Social reporting Award. Gap melporkan kinerja dan ketaatan 3.000 pabrik pemsok di 50 negara terhdap aturan yang tela ditetapkan.

*chroma Technology Corp. Meraih Living Economy Award,perusahaan yang menerapkan konsep kepemilikan karyawan, kebijakan upah yang pantas.

*Dell Inc, memperoleh Environmental Progress Award, menawarkan jasalayanan gratis untuk mendaur ulang komputer yang eprnah dipakai perusahaan pada setiap pembelian komputer baru.

*Cliff Car Inc, menyabet General Excellence Award atas komitmennya dan konsisten terhadap pelestarian lingkungan.

*King Arthur Flour, mencapai Social Legacy Award, kerena menyerahkan kepemilikan saham 100 persen.

2. Contoh Pengendalian diri

1. Dalam Keluarga
- Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
- Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
- Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.

2. Dalam Masyarakat
- Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
- Saling menghormati dan menghargai orang lain
- Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
- Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat

3. Dalam Lingkungan Sekolah Dan Kampus
- Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
- Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
- Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar serta perbuatan tercela
- Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian

3. sebutkan 4 kebutuhan dasar profesi serta contoh penerapannya

a. Kredibilitas

Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.

b. Profesionalisme

Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.

c. Kualitas Jasa

Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.

d. Kepercayaan

Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Rabu, 03 November 2010

SOAL PENGERTIAN DAN TEORI ETIKA
1. Tuliskan beberapa pengertian etika?
Jawab:
-Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
-Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

2. Berilah contoh etika & penerapannya di masyarakat?
Jawab:

-Dilarang berkata kotor pada orang yang dikenal maupun orang tak dikenal.
-Mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain. Tidak peduli orang tersebut lupa atau tidak.
-Berprilaku adil dan bijaksana kepada siapapun

3. Berilah contoh etiket & penerapannya di masyarakat?
Jawab:
-Memakai pakaian terbuka ditempat umum.
-Bertamu ke rumah orang lain, harus mengetuk pintu dulu sebelum masuk atau memberi salam.

4. Apa pendapat kalian tentang filsafat utilitarianisme?
Jawab:
Menurut saya paham utilitarianisme terlalu rasional karena moralitas tidak bisa diukur dengan manfaat dan kegunaan dari moral itu sendiri.

Contoh: nikah dbawah tangan, menurut hukum tidak diakui sedangkan menurut agama diperbolehkan.

Kamis, 03 Juni 2010

Sponsor Piala Dunia Dinilai Tak Sehat

Sponsor Piala Dunia Dinilai Tak Sehat
Rabu, 2 Juni 2010 | 11:31 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Sebuah turnamen olahraga seharusnya menjadi ajang untuk mempromosikan gaya hidup sehat. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Tengok saja ajang Piala Dunia yang sering kali menerima sponsor produk-produk tidak sehat.

Kritik tersebut dicetuskan oleh Yayasan Kanker Dunia yang menyayangkan mengapa feredasi sepak bola dunia FIFA menerima sponsor produk, seperti Coca-Cola, McDonald's, dan Budweiser, yang bisa memberikan dampak buruk pada pola makan.

Ketiga perusahaan tersebut tercatat sebagai sponsor utama turnamen Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang akan dimulai beberapa minggu lagi. Para ahli kanker mengkhawatirkan dampak dari iklan-iklan produk tersebut yang akan terpampang di penjuru stadion.

"Acara itu akan ditonton oleh jutaan orang di 200 negara, tentu saja pengaruhnya akan besar, terutama pada anak-anak. Ini akan berpengaruh pada kampanye melawan obesitas," kata Teresa Nightingale, General Manager The World Cancer Research Fund.

"Sepak bola bisa menjadi aktivitas fisik yang bisa dilakukan siapa saja termasuk anak-anak dan diakui membuat tubuh sehat. Namun sayang, ajang ini memilih sponsor dan partner yang salah," sesalnya.

Pantas jika ia merasa kecewa karena yayasan tersebut kini tengah gencar mengampanyekan pentingnya pola makan sehat untuk melawan obesitas. Obesitas sendiri merupakan salah satu faktor risiko berbagai penyakit, termasuk kanker.
Sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/2010/06/02/11312650/Sponsor.Piala.Dunia.Dinilai.Tak.Sehat

Rapat Dewan Gubernur BI Dimajukan

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memajukan jadwal Rapat Dewan Gubernur dan pengumuman suku bunga acuan yang semula dijadwalkan pada Jumat (4/6/2010) menjadi Kamis (3/6/2010).

Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Bank Indonesia (BI), dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa perubahan jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan pengumuman suku bunga acuan (BI-rate) ini berkaitan dengan perlunya penyampaian informasi assessment perekonomian yang harus segera diinformasikan.

Pada 5 Mei 2010 lalu, BI kembali mempertahankan BI-rate di level 6,5 persen atau bertahan sejak Agustus 2009 ini karena dianggap target inflasi masih seusai dengan APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan) sebesar 5,3 persen.

Dengan pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi Mei sebesar 0,29 persen, diperkirakan BI akan tetap mempertahankan kembali tingkat suku bunga acuan ini.

Economist Global Research SCB Eric Sugandi, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa BI-rate akan tetap di level 6,5 persen karena masih kondusif dalam tingkat inflasi saat ini.

Menurut Eric, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Mei 2010 sebesar 0,29 persen atau lebih rendah dari perkiraan SCB yang sebesar 0,3 persen dan inflasi "year on year (YoY)" sebesar 4,16 persen yang diperkirakan akan terus bertambah namun masih dalam kisaran yang diperkirakan sebelumnya 5 plus minus 1 persen.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/01/14395320/Rapat.Dewan.Gubernur.BI.Dimajukan

Inflasi Bulan Mei Sebesar 0,29 Persen

Inflasi Bulan Mei Sebesar 0,29 Persen
Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono
Selasa, 1 Juni 2010 | 11:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, inflasi bulan Mei 2010 sebesar 0,29 persen. Sumbangan inflasi terbesar pada emas perhiasan, bahan pangan, perumahan, dan terutama mie ayam (bentuk pangan jadi).
"Bila dihitung, dengan demikian dari bulan Januari-Mei 2010 nilai total inflasinya sebesar 1,44 persen. Adapun inflasi year-on-yearnya menjadi 4,16 persen. Harga beras mulai naik, tapi tidak signifikan terhadap inflasi bulan Mei," kata Rusman, Selasa (1/6/2010) di Jakarta, dalam jumpa pers yang digelar tiap tanggal 1 setiap bulannya.
Untuk pendidikan, dan olahraga sama sekali tidak ada kenaikan harga, tapi Rusman memperkirakan kondisinya akan berubah pada bulan Juni-Juli.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/01/11214477/Inflasi.Bulan.Mei.Sebesar.0.29.Persen..
Ulasan :
Menurut saya tentang pemberitaan diatas bahwa inflasi pada bulan juni bernilai positif dikarenakan kenaikan pada emas perhiasan, bahan pangan, perumahan, dan terutama mie ayam (bentuk pangan jadi).
Terlebih apabila di ikuti kenaikan pada pendidikan dan olahraga sehingga dapat berdampak lebih baik.

bab II penulisan Ilmiah

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian Bank Umum Konvensional
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dalam IAI No. 31mengenai akuntansi perbankan disebutkan bahwa, Bank adalah lembaga keuangan yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak – pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak – pihak yang kekurangan dana (deficit unit) serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu – lintas pembayaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara kovensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya adalah sebagai mediator atau perantara dalam pengelolaan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan meninjamkan dana kepada masyarakat yang membutuhkanya, serta dalam memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

2.1.2. Asas, Fungsi, serta Tujuan Bank di Indonesia
Asas perbankan : Melakukan usahanya berdasarkan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati - hatian.
Fungsi utama perbakan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dana dan penyalur dana masyarakat.
Tujuan perbankan di Indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Karena fungsi bank adalah sebagai media penyalur bagi pihak yang kelebihan dana terhadap pihak yang kekurangan dana. Berikut ini adalah Pendekatan Manajemen Dana menggunakan Filosofi Pendekatan Management Assets Allocation Approach

Penggunaan Dana Sumber Dana








Pada dasarnya konsep ini menyatakan bahwa tidaklah realistis dengan menganggap bahwa semua dana yang dihimpun merupakan dana tunggal, karena dalam kenyataannya masing – masing dana memiliki sifat masing –masing. Oleh karena itu, dalam pengalokasian sumber – sumber dana bank, harus diperlakukan secara individu dengan mempertimbagkan karakter dari masing – masing dana tersebut.
Berikut ini merupakan pengertian dari penggunaan dana oleh bank:
1. Primary Reserve adalah cadangan-cadangan berupa uang tunai dibrankas dan saldo di rekening giro Bank Indonesia.
2. Secondary Reserve adalah cadangan-cadangan yang dilakukan pada surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia.
3. Loan adalah pinjaman atau kedit yang diberikan bank kepada masyarakat yang kekurangan dana, baik untuk modal kerja, investasi, maupun konsumsi.
4. Other Securities adalah bentuk surat – surat berharga yang dimiliki oleh bank seperti SBI (Sertifikat Bank Indonesia), wesel, obligasi, serta surat berharga lainnya.
5. Fixed Assets adalah berupa aktiva tetap yang dimiliki oleh bank, dapat berupa tanah, gedung, rumah dinas, peralatan kantor, dan lainnya.

Sedangkan sumber dana bank yang berupa :
1. Demand Deposit (Giro) adalah simpanan masyarakat baik berupa rupiah maupun valuta asing pada bank dalam transaksinya (penarikan maupun penyetoran) dapat dilakukan setiap saat dengan penggunaan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah bayar atau dengan cara pemindah bukuan.
2. Saving Deposit (Tabungan) adalah simpana pihak ke tiga dalam bentuk rupiah maupun valuta asing pada bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu dari bank.
3. Time Deposit (Simpanan Berjangka) adalah simpanan pihak ke tiga dalam rupiah maupun valuta asing, yang diterbitkan atas nama nasabah kepada bank dan penarikannya hanya dapat diakukan pada waktu tertettu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Simpanan berjangka dapat berupa deposit on call, serta sertifikat deposito yang merupakan deposito berjangka atau surat pengakuan hutang dari bank atau lembaga keuangan bukan bank dengan bukti simpanan yang dapat diperjual belikan di pasar uang.
4. Borrowing (Dana Pinjaman Pihak Kedua) adalah dana yang diperoleh dari pihak luar bank baik dalam rupiah maupun valuta asing berupa pinjaman dan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan. Dana tersebut dapat berupa Pinjaman Bank Indonesia, pinjaman dari bank lain di dalam negeri yang biasa disebut interbank call money, pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank yang biasanya berupa surat berharga seperti sertifikat deposito yang dapat diperjua belikan, serta lainnya.
5. Capital Funds (Dana Sendiri) adalah dana pihak pertama yang berasal dari pemegang saham atau pemilik. Dalam hal ini pemerintah menetapkan modal minimum (CAR= Capital Adequancy Ratio) sebesar 8%.

2.1.3. Pengertian CAR

Capital Adequancy Ratio (CAR) merupakan suatu rasio yang memperlihatkan seberapa jauh aktiva bank yang mengandung resiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri suatu bank di samping perolehan dana dari sumber lain di luar bank itu sendiri, seperti dana masyarakat, pinjaman antar bank, maupun dari pihak lainnya. Dengan kata lain CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko.
Rumus untuk mencari CAR adalah :
CAR = Modal Bank x 100%
Aktiva tertimbang menurut resiko
(sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004)
Dari rumus si atas dapat dilihat modal bank itu sendiri akan menunjang berbagai aktiva yang mengandung resiko. Modal bank tersebut terdiri dari :
- Modal Inti
- Modal Pelengkap
• Modal Inti, terdiri dari :
a. Modal Disetor
b. Cadangan tambahan modal, terdiri dari :
• Faktor penambah, yaitu :
1. Agio
2. Modal sumbangan
3. Cadangan umum modal
4. Cadangan tujuan modal
5. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak
6. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan taksiran pajak (50%)
7. Selisih lebih penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar negeri
8. Dana setoran modal
• Faktor pengurang, yaitu
1. Disagio
2. Rugi tahun-tahun lalu
3. Rugi tahun berjalan
4. Selisih kurang penjabaran laporan keuangan kantor cabang di luar negeri
5. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual
Modal Inti diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa goodwill.
• Modal Pelengkap terdiri dari :
1. Cadangan revaluasi aktiva tetap
2. Cadangan umum PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) (maksimal 1,25% dari ATMR)
3. Modal pinjaman
4. Pinjaman subordinasi (pinjaman antar bank dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan bila pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI). (maksimal 50% dari modal inti)
5. Peningkatan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual setinggi-tingginya sebesar 45%.
ATMR, terdiri dari :
1. aktiva neraca yang diberikan bobot sesuai kadar risiko kredit yang melekat
2. beberapa pos dalam offbalance sheet yang diberikan bobot sesuai dengan kadar risiko kredit yang melekat

Bobot ATMR :
1. 0% : a. Kas
b. Kredit dengan anggunan SBI, emas, dan logam mulia
c. SBI
d. Kredit kepada pemerintah pusat
2. 20% : a. Giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, tagihan kepada bank lain
b. Kredit kepada atau yang dijamin oleh bank lain atau pemda
3. 40% : a. Kredit kepemilikan rumah (KPR) oleh hak tanggungan pertama dengan tujuan untuk dihuni
4. 50% : a. Kredit kepada atau yang dijamin oleh BUMN dan BUMD
b. Kredit kepeda pegawai atau pensiunan dengan syarat :
- Pegawai atau pensiunan yang menerima kredit :
i. PNS, TNI atau POLRI, pegawai lembaga negara atau pegawai BUMN atau BUMD
ii. Pensiunan dari PNS, TNI atau POLRI, pegawai lembaga negara atau pegawai BUMN atau BUMD
- Pegawai atau pensiun yang dijamin dengan asuransi jiwa, dengan kriteria :
i. Memiliki izin usaha dari instasi berwenang
ii. Laporan keuangan terakhir diaudit oleh akuntan publik dan solvabilitas minimal sesuai UU yang berlaku
iii. Tidak merupakan pihak terkait dengan BPR
- Pembayaran angsuran atau kredit berasal dari gaji atau pensiunan
- BPR menyimpan surat asli dari pengangkatan pegawai atau surat keputusan pensiun atau Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) dan polis pertanggungan asuransi jiwa debitur
5. 85% : a. Kredit pada UMKM, Kreddit pada usaha mikro dengan plafon = 50 juta, kredit pada usaha kecil dengan plafon > 50 juta – 500 juta rupiah
6. 100% : a. Kredit yang dijamin perorangan, koperasi atau kelompok, dan perusahaan lainnya
b. Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku)
c. Aktiva lainnya tersebut diatas
2.1.3. Pengertian LDR
Loan to Deposit Ratio (LDR), rasio ini digunakan untuk mengukur posisi atau kemampuan likuiditas bank. LDR menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan penanaman dana berupa kredit yang diberikan kepada para debiturnya, dengan kata lain LDR merupakan rasio kredit terhadap total dana pihak ke – 3 yang digunakan untuk mengukur kredit yang disalurkan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah tingkat kemampuan likuiditas bank tersebut.
Adapun di bawah ini merupakan rumus untuk mencari LDR :
LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100%
Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti
Tujuan penting dari perhitungan LDR adalah untuk mengetahui serta menilai sampai berapa jauh bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan operasi. Sehingga bank dapat memperhitungkan secara baik dana yang ada agar dana tersebut tidak menganggur maupun tidak meminjamkan seluruh dana tersebu sehingga mengakibatkan rendahnya tingkat likuiditas bank.
2.1.4. Pengertian ROA
Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. ROA merupakan suatu rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aspek earning atau profitabilitas. ROA berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Semakin besar ROA yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba, serta kemungkinan kecil bank berada dalam kondisi bermasalah.
Berikut ini merupakan cara perhitungan ROA :
ROA = Laba Bersih x 100%
Total Assets
Dalam kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan memberikan score maksimal 100 (sehat) apabila bank memiliki ROA sebesar > 1,50% (Hasibuan: 2001:101). Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank ada perbedaan sedikit antara ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak

2.2. Kajian Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Rasio yg diteliti Alat Analisis Hasil dari Analisis
1 Nur Khasanah Sebatiningrum CAR, LDR, dan BOPO Uji regresi berganda CAR secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROA
Fakultas Ilmu Sosial sebagai var. Independent uji hipotesis dengan LDR secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROA
Jurusan Ekonomi ROA sebagai uji f BOPO secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA
Universitas Negri Semarang variabel dependen uji t CAR, LDR, dan BOPO berpengaruh terhadap ROA
tahun 2006
2 Bayu Tri Septa Adi Putra CAR sebagai Uji regresi berganda CAR tidak mempengaruhi ROA secara signifikan
Fakultas Ekonomi variabel independent uji t
Jurusan Akuntansi ROA sebagai
Universitas Gunadarma variabel dependen
Tahun 2009
3 Yuliani MSDN, BOPO, CAR, LDR Uji regresi berganda MSDN tidak berpengaruh terhadap ROA
Dosen FE dan alumni sebagai var. Independent Uji f BOPO secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA
Program Study Magister Manajemen ROA sebagai Uji t CAR secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROA
Universitas Sriwijaya variabel dependen LDR secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROA
Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya MSDN, BOPO, CAR, dan LDR berpengaruh terhadap ROA
vol.5 no. 10 desember 2007
4 Yuri Fadriyan CAR dan LDR sebagai Uji regresi berganda CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA
Fakultas Ekonomi variabel independent Uji f LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA
Jurusan Akuntansi ROA sebagai Uji t CAR dan LDR berpengaruh terhadap ROA
Universitas Gunadarma variabel dependen
Tahun 2010






2.3. Alat Analisis yang Digunakan
Analisis Deskriptif yaitu menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikan CAR, LDR, dan ROA melalui penggunaan tabel. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari setiap bank yang dijadikan sample. Tabel digunakan untuk melihat perbandingan antara CAR, LDR, dan ROA yang akan di analisis dalam periode kuartal 2008 dan 2009.

2.3.2. Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif yaitu pengunaan statistik sebagai pengujian adanya hubungan antara ROA sebagai variabel dependen dengan CAR dan LDR sebagai variabel independen.
2.3.2.1. Analisis Regresi
Teknik analisis menggunakan regresi linier berganda, dengan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 – b2X2 + e
Keterangan :
Y = ROA
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
X1 = CAR
X2 = LDR
e = Error

2.3.2.2. Uji t atau Uji Parsial
Uji t atau Uji Parsial Pengujian Parsial dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Y yaitu perubahan laba dengan asumsi variabel yang lain konstan. Pengujian ini dilakukan dengan SPSS.

2.3.2.3. Uji f atau Uji Simultan
Pengujian simultan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas yaitu CAR, LDR dan ROA yang digunakan mampu menjelaskan variabel terikat Y yaitu perubahan laba. Pengujian ini dilakukan menggunakan SPSS.

Konsumen Menang Lawan Secure Parking

Kamis, 3 Juni 2010 | 13:56 WIB
Ilustrasi.
JAKARTA, KOMPAS.com - Lantaran mengenakan tarif parkir yang tinggi dan tidak sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta Nomor 48/2004, PT Securindo Packatama Indonsesia (Secure Parking) dihukum untuk membayar kerugian sebesar Rp 10.000. Mereka juga diperintahkan untuk menyesuaikan tarif sesuai dengan SK Gubernur.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin (2/6/2010) menjatuhkan vonis itu sesuai gugatan yang diajukan David M.L. Tobing selaku konsumen. Ketua Majelis Hakim Supraja menilai, Secure Parking terbukti melakukan perbuatan melawan hukum dengan menaikkan tarif parkir melebihi ketentuan yang tertuang di SK Gubernur DKI.

David menggugat lantaran melihat ada ketidakberesan dalam pengenaan tarif parkir yang dikelola Secure Parking saat ia memarkir mobilnya di Menara Rajawali, Jakarta. David mesti membayar biaya parkir mobilnya selama 2 jam 25 menit sebesar Rp 9.000. Padahal seharusnya, total biaya parkir hanya Rp 6.000.

Praktek pengenaan tarif parkir tinggi oleh Secure Parking tersebut terus berlanjut saat David memarkir mobilnya di tempat lain. Antara lain di Menara Karya, Menara Sudirman, dan Hotel Le Meridien.

Tarif parkir di Hotel Le Meridien bahkan mencapai Rp 12.000 untuk parkir selama 3 jam 19 menit. Padahal semestinya hanya Rp 8.000. SK Gubernur DKI Nomor 48/2004 tentang Biaya Parkir bagi Kendaraan Roda Empat (sedan, jeep, minibus, pickup dan sejenisnya) pada Pusat Perbelanjaan dan Hotel/Kegiatan Parkir yang Menyatu adalah sebesar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 untuk jam pertama. Lalu Rp 1.000-Rp 2.000 untuk setiap jam berikutnya.

Menurut hakim, peraturan perparkiran tersebut terbukti tidak dicabut atau diganti. Dengan begitu, beleid itu tetap berlaku dan mengikat.

David menilai putusan ini menjadi peringatan buat pelaku usaha perparkiran agar mematuhi peraturan yang berlaku. "Sekaligus memenuhi rasa keadilan, tidak hanya buat saya tapi juga seluruh konsumen parkir pada umumnya," tegas David.
Belum ada pernyataan resmi dari Secure Parking. Mereka tak pernah hadir selama proses persidangan. (Yudho Winarto/Kontan)
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/03/13564847/Konsumen.Menang.Lawan.Secure.Parking

Ulasan :
Menurut saya tentang pemberitaan diatas bahwa ada ketidak sesuaian antara fakta yang terjadi dengan peraturan yang telah di buat. Seharusnya ada ketegasan dari pihak yang berwenang agar tidak terjadi lagi ketidak taatan terhadap peraturan tersebut.

Liverpool Pecat Benitez

Kamis, 3/6/2010 | 04:16 WIB
LIVERPOOL, KOMPAS.com — Media-media Inggris memberitakan, Liverpool memecat Pelatih Rafael Benitez. Namun, Benitez, yang seharusnya mendapat pesangon 16 juta poundsterling atau sekitar Rp 215 miliar, cuma mendapat tiga juta poundsterling atau sekitar Rp 40 miliar.

Benitez menandatangani perpanjangan kontrak lima tahun pada Maret 2009. Namun, buruknya performa Liverpool musim lalu plus krisis ekonomi membuat masa depan Benitez dan penghuni Anfield lain tak jelas.

Benitez, yang sudah berkuasa di Liverpool selama enam musim, sempat konsisten menyatakan ingin bertahan di Liverpool. Liverpool sendiri pernah menyatakan akan mempertahankan Benitez sesuai masa kontraknya.

Namun, menurut Daily Mail, manajemen dan Benitez mengadakan pertemuan mendadak pada Rabu (2/6/2010) malam waktu setempat. Dalam pertemuan itu, Benitez diberitakan mengatakan bahwa ia kehilangan kepercayaan kepada direksi dan pemain. Klub pun berpandangan serupa dan memutuskan memecatnya.

Menurut kontrak, Benitez seharusnya menerima pesangon sebesar 16 juta poundsterling. Namun, menimbang Liverpool gagal finis di zona Liga Champions, manajemen cuma mau membayar tiga juta poundsterling. Masalah negosiasi harga ini disebut media-media Inggris sebagai satu-satunya hal yang bisa membuat Benitez bertahan.

Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari Liverpool atau Benitez. Namun, bila benar begitu, Benitez seharusnya tak menganggur dalam waktu lama karena Inter Milan sedang membutuhkan pelatih dan Benitez merupakan salah satu orang yang diinginkan Massimo Moratti menduduki jabatan itu. (DM)
Sumber : http://bola.kompas.com/read/xml/2010/06/03/0416478/Liverpool.Pecat.Benitez
Ulasan :
Menurut saya tentag pemberitaan diatas bahwa pemecatan Benitez di pacu kaarena berkurangnya kepercayaan direksi dan pemainya yang disebabkan menurunya peforma Liverpool pada akhir-akhir ini terbukti Liverpool pada musim depan hanya berkosentrasi pada Liga Inggris saja.

Suku Bunga Acuan Untuk Kesepuluhkalinya BI Rate Tetap

Kamis, 3 Juni 2010 | 13:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia untuk kesepuluh kalinya kembali mempertahankan suku bunga acuan BI rate di posisi 6,5 persen. Hal itu diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Kamis (3/6/23010).
"Keputusan tersebut diambil setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan terkini dan prospek perekonomian yang secara umum menunjukkan perkembangan yang terus membaik," sebut Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dyah N.K. Makhijani dalam siaran pers Bank Indonesia.
Dewan Gubernur. lanjutnya, memandang BI Rate pada level tersebut masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi tahun 2010 dan 2011 sebesar 5 persen plus minus 1 persen, serta masih kondusif bagi upaya memperkuat proses pemulihan perekonomian.
"Selain itu, keputusan tersebut juga konsisten dengan upaya menjaga stabilitas keuangan di dalam negeri di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian akibat krisis utang yang dialami Yunani dan sejumlah negara di Eropa," demikian Dyah.
Posisi 6,5 persen in bertahan sejak 5 agustus 2009.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/03/13272084/Untuk.Kesepuluhkalinya.BI.Rate.Tetap
Ulasan :
Menurut saya, menjaga stabilitas BI rate, merupakan suatu upaya yang cukup baik, mungkin, dengan adanya penetapan pada BI rate, perekonomian bias lebih membaik, serta dampak krisis di Eropa tidak terlalu berimbas terhadap Indonesia.

Selasa, 01 Juni 2010

China Waspadai Risiko Krisis Lanjutan

Monday, 31 May 2010
TOKYO (SI) – Perdana Menteri China Wen Jiabao kemarin memperingatkan bahwa dunia harus tetap waspada terhadap risiko kembali jatuhnya perekonomian ke jurang krisis seiring dengan memburuknya utang di Eropa.


Dia juga meminta pemerintah tidak menarik stimulus secara prematur dari sistem perekonomian. ”Beberepa orang beranggapan perekonomian global sudah pulih dan mereka mencoba menarik stimulus dari kebijakan ekonominya. Saya rasa itu terlalu dini,”kata Wen saat bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama di Tokyo kemarin. Dalam kunjungan tersebut, Wen juga menyatakan bahwa pemulihan ekonomi masih rentan sehingga beragam risiko masih mengancam. Dia meminta adanya keja sama internasional untuk mengatasi krisis. Menurutnya, dunia saat ini memerlukan persiapan untuk menghadapi masa depan yang sulit.

Penyebabnya, kata dia, krisis utang di beberepa negara Eropa bisa saja berimbas pada jalannya pemulihan yang akan membawa perubahan di pasar Eropa. ”Dalam hal ini China menjamin tetap adanya sense of crisis,” ujar Wen. Di Paris, Menteri Keuangan Prancis Francois Baroin kemarin menyatakan akan melakukan pemangkasan belanja dan mengurangi defisit anggaran sebagai upaya mempertahankan peringkat kedit di level tertinggi AAA. Menurut Baroin,secara objektif Prancis memang tidak harus mempertanahkan mempertahankan rating tersebut.Namun,karena negara memerlukan dana dengan biaya murah untuk membiayai defisit anggaran, maka langkah tersebut harus dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan pasar.

”Kita memang melakukan itu (pengurangan defisit), untuk jangka panjang,” kata dia seperti dikutip AFP kemarin. Pemerintah Prancis yang saat ini dipimpin Presiden Nicolas Sarkozy memperkirakan defisit anggaran pada tahun ini bisa mencapai 8,2% dari produk domestik bruto (PDB).Namun mereka menargetkan, angka tersebut turun menjadi 6% pada 2011 dan 4,6% pada 2012.

Upaya penghematan lain di Eropa juga akan dilakukan oleh Pemerintah Italia.Kemarin,Pemerintah Negeri Pizza itu mengatakan akan memangkas defisit anggaran negara sebesar 25 miliar euro (USD31 miliar) hinga 2012. (Rtr/AFP/yanto kusdiantono)

Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/327904/
Ulasan:
Krisis merupalan salah satu ancaman yang ditakuti oleh suatu negara. Krisis yang melanda Eropa, dampaknya bukan hanya dialami oleh negara- negara eropa saja, bahkan negara – negara lain yang mengadakan kerja sama dengan negara – negara di eropa, kemungkinan besar akan terkena imbasnya. Krisis yang melanda memang tidak sepenuhnya bias dihindari, tapi bisa di waspadai, dan dapat diperhitungkan, agar dampak yang ditimbulkan tidak terlalu fundamental.

DPR Desak Pembentukan Holding

BUMN Asuransi


Monday, 31 May 2010
JAKARTA (SI) – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak Kementerian BUMN untuk merealisasikan rencana pembentukan induk (holding) bagi BUMN di bidang asuransi.

Sejauh ini pemerintah dinilai kurang memiliki pengawasan yang baik terhadap perusahaan asuransi pelat merah. ”Kita ingin nasib perusahaan asuransi di Indonesia lebih baik. Rencana Kementerian BUMN untuk membentuk holding asuransi masih belum jelas, tolong secepatnya direalisasikan,”ujar Ketua Komisi VI DPR Nurdin Tampubolon seusai rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Jasindo,PT Jamkrindo, danPT AskrindodiJakartakemarin. Seperti diketahui, saat ini ada sembilan BUMN di bidang asuransi.

Mereka adalah PT Asabri, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei), PT Jasindo, PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jiwasraya,PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes), PT Jamsostek, PT Reasuransi Internasional Indonesia,dan PT Taspen. ”Kita ingin nasib perusahaan asuransi di Indonesia lebih baik. Rencana Kementerian BUMN untuk membentuk holding asuransi masih belum jelas, tolong secepatnya direalisasikan,”ujar Ketua Komisi VI DPR Nurdin Tampubolon seusai rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Jasindo, PT Jamkrindo, danPT AskrindodiJakartakemarin. Nurdin mengaku, DPR belum mendengar mengenai penundaan pembentukan holding BUMN asuransi, setelah pemerintah me-mutuskan menunda pembentukan holding untuk bank-bank BUMN.“Itu tidak logis.

Jika holding perbankan BUMN mundur, apa secara otomatis pembentukan holding untuk yang lain juga mundur?”ujarnya. Dia berharap, meski pembentukan holding BUMN asuransi ditunda, sinergi antarperusahaan milik negara tidak berkurang. ”Tujuan utama dari holdingadalah sinergi. Misalnya,BUMN asuransi kerja sama di bidang teknologi informasi dengan Telkom, cash management dengan bank BUMN, dan kerja sama investasi dengan sekuritas BUMN,”tegas Nurdin. (okezone)

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/327862/

Ulasan :

Saat ini jumlah asuransi di Indonesia cukup banyak. Hal tersebut dikarenakan masyarakat mulai menyadari pentingnya asuransi dalam kehidupan untuk menjamin sesuatu yang buruk yang mungkin untuk terjadi. Oleh karena itu, untuk mengatur adanya sinergi dari perusahaan asuransi tersebut, alangkah lebih baik jika adanya perusahaan pemimpin guna memantau kinerja, dan prosedur asuransi di Indonesia.

Minggu, 30 Mei 2010

Latar Belakang PI

Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 Tanggal 10 Nopember 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan mempunyai peran strategis dalam menyerasikan dan menyeimbangkan masing-masing unsur dari Trilogi Pembangunan. Peran yang strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, guna mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional. Memperhatikan peranan lembaga perbankan yang demikian strategis dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, maka terhadap lembaga perbankan perlu senantiasa terdapat pembinaan dan pengawasan yang efektif, dengan didasari oleh landasan gerak yang kokoh agar lembaga perbankan di Indonesia mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar, dan mampu melindungi secara baik dana yang dititipkan masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif bagi pencapaian sasaran pembangunan.
Upaya mendukung pelaksanaan kinerja perbankan diperlukan peraturan yang digunakan sebagai landasan operasionalisasi perbankan, maka dibentuklah Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998. Secara umum tujuan dari perbankan di Indonesia dijelaskan dalam pasal 4 Undang-Undang No.10 tahun 1998, yaitu: Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Eksistensi perbankan sangat diperlukan dalam suatu negara, untuk itu perlu diadakan pengawasan pembinaan usaha agar usaha bank dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan pembinaan dan pengawasan bank menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998, yaitu: Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Pelaksana fungsi pengawasan bank (otoritas pengawasan bank) di Indonesia dilakukan oleh bank sentral (Bank Indonesia). Fungsi bank sentral adalah menjaga kestabilan moneter. Adapun tolok ukurnya adalah kestabilan nilai mata uang negara yang bersangkutan, kestabilan harga, nilai tukar, dan pengendalian inflasi. Selain itu, bank sentral juga mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Fungsi otoritas pengawasan bank ditempatkan di bank sentral, sehingga fungsi pokok bank sentral yaitu: (1) menjaga kestabilan moneter, (2) kelancaran dan kestabilan sistem pembayaran, serta (3) kesehatan dan kestabilan sistem perbankan. Ketiga fungsi tersebut terkait satu dengan yang lain, sehingga harus dikelola secara terpadu.
Keberadaan perbankan tentu tidak luput dari risiko yang mungkin akan terjadi. Adapun risiko perbankan antara lain ( Siamat, 1993):
1. Risiko kredit : Risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang telah diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan
2. Risiko investasi : Berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian akibat penurunan nilai pokok dari portfolio surat-surat berharga.
3. Risiko operasional : Merupakan ketidakpastian mengenai kegiatan usaha bank.
4. Risiko penyelewengan : kerugian yang dapat terjadi akibat hal-hal seperti ketidakjujuran, penipuan atau moral hazard dari pelaku bisnis perbankan baik pejabat, karyawan dan nasabah.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 Tanggal 17 Juli 2003 diwajibkan setiap bank mempunyai KPMM 8%. Jadi jika terdapat perbankan yang mempunyai KPMM atau CAR <8% maka bank tersebut tidak sehat. Rasio ini merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank.
Likuiditas merupakan masalah yang sering dihadapi dunia perbankan selain masalah CAR. Pengalaman krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 berpengaruh terhadap krisis perbankan. Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP tgl 14 Desember 2001 bahwa LDR bank dikatakan sehat jika memiliki LDR 85%-110%. Masalah likuiditas disebabkan karena penarikan dana secara besar-besaran dari sistem perbankan (Bank Runs) dan cara Pemerintah mengantisipasi krisis yang timbul (hasil riset Bank Indonesia,2002:32). Sebagai akibatnya, sejumlah bank yang telah mengalami kesulitan likuiditas telah melanggar ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM). Oleh karena itu Bank Indonesia menyediakan bantuan likuiditas yang disebut Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) untuk membantu bank yang mengalami kesulitan likuiditas.
Kesulitan likuiditas makin parah dengan kebijakan pemerintah menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) (tercatat hingga 70,81% pada tahun 1998). Kebijakan ini jelas memaksa sektor perbankan untuk menaikkan suku bunganya sehingga banyak kredit yang tidak dapat tertagih. Namun dalam persoalan krisis tahun 2008 lalu, penanganan krisis tahun 2008 lebih baik, terbukti tingkat suku bunga cukup stabil hingga akhir desember 2009.
Table tingkat suku bunga berdasakan jenis penggunaan
Jenis Peggunaan 2008 2009
Jan Des Jan Des
Modal Kerja
Rupiah 12,60 14,63 14,74 13,27
Valas 6,17 6,44 6,20 5,02
Investasi
Rupiah 12,50 13,99 13,91 12,55
Valas 6,97 7,01 6,90 5,88
Konsumsi
Rupiah 15,45 15,82 15,88 15,81
Valas 4,09 3,85 4,60 0,67

Disamping harus memperhatikan cadangan minimum dan likuiditas bank, bank juga dituntut untuk dapat menghasilkan laba (profitabilitas) melalui penjualan jasanya. Sumber utama pendapatan melalui penjualan jasa perbankan adalah penjualan kredit. Penjualan kredit tentu menyebabkan aliran kas keluar yang dapat mengurangi cadangan kas yang ada. Semakin besar kemampuan bank untuk menciptakan kredit, semakin besar pula kesempatan bank untuk memperoleh laba, akan tetapi perluasan kredit dapat mengurangi tingkat likuiditas bank. Hal inilah yang sulit dilakukan oleh para bankir untuk mengelola liquidity dan profitability yang sejak dahulu menjadi dilema dunia perbankan karena sifatnya yang selalu bertentangan kepentingan (conflict of interest) (Sinungan,1993:98).
Bisnis perbankan sebenarnya memperjual-belikan apa yang disebut risk dan service. Akan tetapi dalam menghadapi suatu persaingan perbankan sering berusaha melonggarkan service-nya, agar produk yang ditawarkan oleh bank tersebut berkesan mudah dijual. Nmaun, tanpa disadari bahwa pada saat service itu dilonggarkan, sejak itu pula tingkat risk bagi bank menjadi lebih tinggi. Begitu sebaliknya, kalau unsur risk-nya ditingkatkan, service yang dapat diberikan akan berkurang, sehingga produknya sulit dipasarkan.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary yang mempertemukan surplus unit of fund dengan defisit unit of fund bank juga harus menjaga rasio kecukupan modalnya atau CAR (Capital Adequacy Ratio) (pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998). Modal juga merupakan aspek yang sangat penting untuk menilai kesehatan bank. Modal digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan bank untuk menanggung risiko-risiko yang mungkin akan terjadi.
Dari beberapa penjelasan tentang kecukupan modal serta likuiditas yang harus dijaga oleh bank, disamping itu bank juga harus mendapatkan laba yang cukup baik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM”.

Kaji Pembatasan BBM Bersubsidi

Anggota Komisi VII DPR

Senin, 31 Mei 2010 | 10:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Muchammad Romahurmuziy, meminta pemerintah mengkaji secara mendalam rencana pembatasan pemakaian bahan bakar minyak bersubsidi.

"Opsi yang diambil harus dikaji secara matang," kata Muchammad Romahurmuziy–akrab disapa Romy–yang juga Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR, di Jakarta, Senin (31/5/2010).

Menurut Romy, pembatasan peredaran BBM bersubsidi hendaknya hanya dikenakan pada kendaraan pribadi dengan kapasitas silinder 1.500 cc ke atas.

"Angkutan umum dan barang tetap harus mendapatkan prioritas sebagai penerima BBM bersubsidi," ujarnya.

Demikian halnya dengan sepeda motor harus tetap menjadi penerima BBM bersubsidi.

Meskipun pertumbuhan sepeda motor cukup tinggi, kata dia, kendaraan tersebut adalah moda transportasi rakyat ekonomi menengah ke bawah yang paling efektif.

Romy juga meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan ke publik hasil uji coba metode kartu pintar (smart card) yang sudah menelan anggaran miliaran rupiah dalam dua tahun anggaran.

"Uji coba jangan hanya sekadar berorientasi proyek yang menghabiskan anggaran saja," katanya mengingatkan.

Sebelumnya, Ketua Komisi VII DPR Teuku Rifky Harsya mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan pemerintah terkait rencana pembatasan pemakaian BBM bersubsidi tersebut.

Menurut dia, pemerintah memang sudah seharusnya mengendalikan pemakaian BBM bersubsidi.

Namun, lanjut dia, tujuan pembatasan tidak hanya agar alokasi subsidi BBM tepat sasaran, tetapi kemampuan masyarakat harus menjadi pertimbangan utama.

Pemerintah telah memastikan kendaraan sepeda motor akan tetap mendapat premium bersubsidi.

Menteri ESDM Darwin Saleh mengatakan, pembatasan pemakaian BBM bersubsidi akan mempertimbangkan kemampuan masyarakat.

"Pada prinsipnya kendaraan umum dan golongan masyarakat tidak mampu tetap mendapatkan subsidi, termasuk sepeda motor," katanya.

Dalam pembahasan pembatasan pemakaian BBM subsidi muncul sejumlah opsi, termasuk membatasi pemakaian premium sepeda motor.

Menurut Darwin, pemerintah akan lebih memfokuskan pembatasan BBM bersubsidi pada masyarakat golongan mampu, seperti pemilik kendaraan mewah.

Pemerintah sedang mengkaji sejumlah opsi pembatasan pemakaian BBM bersubsidi pada 2010.

Sejumlah opsi itu, antara lain, melarang kendaraan tahun produksi 2005 ke atas memakai BBM bersubsidi, melarang kendaraan produksi 2007 ke atas, melarang semua kendaraan sedan, dan hanya kendaraan berpelat kuning yang diperbolehkan membeli BBM bersubsidi.

Opsi lainnya adalah PT Pertamina (Persero) mengurangi dispenser BBM bersubsidi dan menambah dispenser nonsubsidi di SPBU, pembuatan bahan bakar dengan angka oktan antara 88 sampai 92, pemanfaatan stiker yang harus dibeli di kepolisian setempat dengan masa berlaku bulanan, dan tidak memberikan garansi kendaraan apabila membeli BBM bersubsidi.

Pemerintah menargetkan pengkajian pembatasan pemakaian BBM bersubsidi selesai Juni 2010 dan selanjutnya diuji coba di Pulau Jawa pada Agustus 2010.

Program pembatasan pemakaian BBM bersubsidi tahun 2010 ditargetkan mencakup sebanyak 4 juta kiloliter.

Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2010, kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebanyak 36,5 juta kiloliter.

Sementara, berdasarkan estimasi BPH Migas, konsumsi BBM bersubsidi pada 2010 akan membengkak mencapai 40,1-40,5 juta kiloliter.

"Karena itu, pembatasan pembelian BBM bersubsidi tahun ini dengan target sampai 4 juta kiloliter," katanya menegaskan.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/05/31/10055518/Kaji.Pembatasan.BBM.Bersubsidi

Ulasan :

Menurut saya, boleh saja pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk pembatasan subsidi BBM, tapi, pelaksanaanya harus tetap diawasi, dan di jalankan secara jujur. Jangan sampai kebijakan tersebut terkesan berat sebelah, sehingga ada pihak yang merasa diuntungkan, sedangkan pihak lain merasa dirugikan.

Hibah Rp 15 Miliar, Untuk Apa?

Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
Senin, 31 Mei 2010 | 10:38 WIB
Ilustrasi Gedung DPR
JAKARTA, KOMPAS.com - Usulan dana hibah Rp15 miliar bagi para anggota Dewan per masing-masing daerah pemilihan, tengah mengemuka. Dana tersebut, dikabarkan untuk membiayai kegiatan anggota Dewan di daerah pemilihannya.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan, Irgan Chairul Mahfidz, mengatakan, usulan itu masih berupa wacana yang belum matang dibicarakan. "Fraksi PPP belum mendengar konkrit usulan tersebut. Apakah usulan itu berasal dari Badan Anggaran atau Komisi XI. Kami akan mempertanyakan darimana datangnya usulan tersebut," kata Irgan, Senin (31/5/2010), di Gedung DPR, Jakarta.
Ia mengakui, pola pemilihan langsung anggota Dewan, telah menyebabkan besarnya tuntutan dari konstituen kepada para wakil rakyat. Hubungan kedekatan secara emosional antara konstituen dan wakil rakyat yang dipilihnya, membuat mereka langsung meminta agar anggota Dewan lebih konkrit memberikan kontribusi bagi daerahnya.
"Tuntutan dana aspirasi tidak lagi birokratis. Kami bisa merasakan itu. Ternyata, mekanisme dipilih langsung itu menyebabkan besarnya tuntutan kepada anggota Dewan. Mereka bisa meminta dengan datang sendiri, SMS dan semua menuntut perhatian," ujarnya.
Irgan sendiri tak menyatakan, apakah Fraksi PPP menyetujui atau tidak atas usulan tersebut. "Masih akan dibahas di Fraksi. Bagaimanapun, maksud pengalokasian agar para anggota konsentrasi untuk membina dapilnya masing-masing. Agar ada tanggungjawab terhadap dapilnya," kata Irgan.
Yang terpenting, menurutnya, jika usulan tersebut disetujui, perlu pengawasan ketat terhadap pelaksanaan dan eksekusi dana tersebut. Sebagai informasi, dalam satu daerah pemilihan terdapat minimal tiga orang anggota dewan dan maksimal 10 orang anggota. Dengan kata lain, jika usulan ini disetujui, maka per anggota dewan mendapatkan Rp1,5 miliar hingga Rp 5 miliar per orang untuk digunakan di daerah pemilihannya masing-masing.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/05/31/10384684/Hibah.Rp.15.Miliar..Untuk.Apa.
Ulasan:

Hey,, para anggota dewan yang terhormat..

Kalau kalian ingin mendapat untung dan cepat kaya, buka perusahaan sendiri dong.. Jangan jadikan Negara ini sebagai perusahaan pribadi milik kalian!!

Kalau kalian talah mampu dan berhasil dalam menjalankan tugas, baru minta uang extra.. Jangan seenaknya aja dong.. Katanya sebagai wakil rakyat, tapi malah gencet rakyat..

Sri Mulyani: Saya Menang!

Laporan wartawan KOMPAS Orin Basuki
Selasa, 18 Mei 2010 | 21:14 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat beramah-tamah dengan wartawan di rumah dinas menteri di kawasan Widya Candra, Jakarta, Kamis (13/5). Acara ini digelar untuk menjalin silaturahim sekaligus perpisahan menjelang keberangkatan Sri Mulyani ke Washington DC untuk menjalankan tugas baru sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
JAKARTA, KOMPAS.com — Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa keputusan undur diri dari posisi menteri keuangan dan memilih pergi ke Washington untuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia bukanlah suatu kekalahan. Kepergiannya justru merupakan kemenangan karena dia tidak didikte oleh kekuatan politik yang tidak menghendaki keberadaannya lagi dalam jajaran pejabat publik.

"Saya berhasil dan menang karena tidak didikte oleh siapa pun. Saya merasa berhasil karena saya tidak mengingkari nurani saya, dan saya masih menjaga martabat, serta menjaga harga diri saya. Maka saat ini saya menang," ungkap Sri Mulyani saat menutup kuliah umum tentang "Kebijakan Publik dan Etika Publik" di Jakarta, Selasa (18/5/2010).

Sri Mulyani menegaskan bahwa keberlanjutkan reformasi birokrasi di Indonesia sangat tergantung pada sikap kelompok menengahnya. Kelompok menengah inilah yang memberikan energi pada reformasi karena menjadi pembayar pajak yang mengerti pada maksud dan tujuan pajak itu sendiri.

"Kelompok seperti Anda yang kelas menengah dan yang sangat sadar membayar pajak untuk menjaga republik ini tetap berdiri. Sebetulnya, di tangan orang seperti Anda-lah republik ini harus dijaga," ungkapnya.

Kuliah umum ini menjadi testimoni kali pertama bagi Sri Mulyani di depan umum tentang apa yang sebenarnya terjadi atas dirinya di balik keputusan untuk mundur dari posisi menteri keuangan. Sri Mulyani menegaskan bahwa kepergiannya ke Washington dan mundur dari posisi menteri keuangan didasari alasan bahwa sumbangannya sebagai pejabat publik sudah tidak dikehendaki di tengah situasi politik yang sudah kurang beretika.

"Kalau hari ini ada yang menyesalkan atau menangisi kenapa Sri Mulyani memutuskan mundur dari menkeu, ini adalah suatu kalkulasi bahwa sumbangan saya atau apa pun yang saya putuskan sebagai pejabat publik tidak lagi dikehendaki di dalam sistem politik ketika perkawinan kepentingan itu sangat dominan. Banyak yang mengatakan ini adalah kartel. Saya lebih suka mengatakannya kawin, walaupun jenis kelaminnya sama," ungkapnya.

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/18/21140067/Sri.Mulyani:.Saya.Menang.

Ulasan:

Indonesia, memang Negara yang unik..

Dulu, BJ. Habibie, yang tidak dihargai, dan akhirnya Negara jerman menampung beliau dengan senang hati.

Sekarang, sejarah terulang kembali.

Seorang Mentri Keuangan yang jenius, yang telah menyelamatkan perekonomian Negara, justru di rendahkan, dan imbasnya, PBB dengan sangat senang hati menerima kedatangan seorang Sri Mulyani.

Mungkin sosok yang di cari sebagai pemimpin adalah seperti Gayus Tambunan yang berstatus sebagai mafia pajak, Siswono seorang kapolri yang telah menyalah gunakan jabatannya, atau seorang sosok Abu Rizal Bakrie bapak pemimpin yang tanpa malu melepas tanggung jawabnya dalam kejadian lumpur lapindo..

Heeh.. Beginilah keadaan Indonesia, Negara ter-unik…

'Grey Area' Aturan Untungkan Mafia Pajak

Mafia Pajak


Senin, 31 Mei 2010 | 07:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya wilayah abu-abu atau grey area dalam aturan perpajakan lebih menguntungkan para mafia pajak.

"Meskipun sudah ada reformasi birokrasi, grey area dalam menafsirkan setiap butir, ayat, atau kata-kata dalam undang-undang serta aturan turunnya masih terlalu luas. Ini menyuburkan pola pikir 'saya (petugas pajak) yang benar, wajib pajak salah', yang berakar kuat selama puluhan tahun. Ini salah satu ladang subur mafia pajak," ungkap ekonom Dradjad Hari Wibowo di Jakarta, Sabtu (29/5/2010).

Menurut Dradjad, salah satu solusi untuk mengurangi wilayah abu-abu itu adalah mengembangkan budaya second opinion di internal Direktorat Jenderal Pajak, antara lain dengan gelar perkara kasus-kasus pajak yang diselesaikan Direktorat Keberatan dan Banding atau di bagian pemeriksaan dan penyidikan pajak.

Selain itu, minimnya pengawasan mutual di Ditjen Pajak mendorong suburnya mafia pajak karena petugas pajak menjadi tidak peduli pada rekan sesama aparat pajak yang melakukan pelanggaran dan tidak ada keinginan untuk mengingatkan temannya yang berbuat salah.

"Adapun tax ratio (rasio penerimaan perpajakan terhadap produk domestik bruto) tidak pernah jauh dari 12 persen. Itu terjadi karena Ditjen Pajak kurang menerapkan strategi 'jemput bola' memungut pajak dari cash economy (aktivitas yang benar-benar menghasilkan uang tunai) dan aset terhindar pajak (aset-aset yang terakumulasi tanpa kejelasan pembayaran pajaknya). Jemput bola harus dilakukan secara friendly dan persuasif dalam konteks kemitraan dengan wajib pajak. Jangan semena-mena," tuturnya.

Dradjad mengatakan, reformasi pajak juga perlu dilakukan pada pengembangan teknologi informasi yang belum tertata meskipun Kementerian Keuangan sudah mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia.

Pengamat pajak, Darussalam, mengatakan, reformasi di Ditjen Pajak saat ini belum menempatkan wajib pajak sebagai pihak yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara.

Pajak masih dipandang semata-mata sebagai bentuk kewajiban kenegaraan sehingga sebagian hak-hak wajib pajak sering kali tidak diperhatikan. "Misalnya, hak untuk didengar pendapatnya ketika Ditjen Pajak akan mengeluarkan peraturan yang mengikat wajib pajak. Seharusnya wajib pajak dilayani sebaik mungkin," ujarnya. (OIN)

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/31/07540250/Grey.Area.Aturan.Untungkan.Mafia.Pajak

Ulasan:

Huft… Pajak merupakan pendapatan utama dari pemerintah, yang fungsinya adalah sebagai pemerataan pendapatan masyarakat. Masyarakat dituntut, bahkan terkesan dipaksa untuk membayar pajak, tapi apakah pengalokasian pajak itu sendiri sudah tepat?. Itu tugas pemerintah untuk menagani masalah ini dan memberantas para mafia pajak yang telah banyak merugikan Negara.

Inggris Bantu RI Kembangkan Bisnis Syariah

Senin, 31/05/2010 10:53 WIB
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - Inggris sebagai pemimpin keuangan syariah di dunia menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk mengembangkan bisnis keuangan syariahnya. Tawaran ini disampaikan oleh Duta Besar Global Inggris, khusus bidang jasa pelayanan keuangan (Lord Mayor of The City of London) yang membawahi bidang keuangan khususnya di wilayah Asia Alderman Nick Anstee.

Alderman hari ini mendatangi Bursa Efek Indonesia dan diberi kesempatan membuka perdagangan saham. Kunjungan Alderman bertujuan untuk menjajaki kerjasama finansial kedua negara, juga dengan negara-negara di Asia.

"Indonesia adalah pasar Islam terbesar di dunia dan memiliki kekuatan yang unik bagi komunitas keuangan internasional," jelasnya seusai membuka perdagangan saham di gedung BEI, SCBD, Jakarta, Senin (31/5/2010).

Ia menambahkan, London sebagai pemimpin keuangan syariah dunia, di masa depan dapat berbagi pertumbuhan signifikan di sektor keuangan syariah.

"Kami akan berbagi pertumbuhan dengan bekerja sama mengembangkan infrastruktur, baik fisik ataupun finansial, yang tentunya diperlukan Indonesia," ucapnya.

Inggris, dari laporan Bank Dunia, merupakan negara Eropa yang paling ramah terhadap bisnis. Mereka memiliki banyak hal yang ditawarkan kepada perusahaan Indonesia. "Dengan bekerja sama di seluruh level, kita akan dapat menghadapi tantangan dan kesempatan yang ada di era keuangan yang baru ini," paparnya.

Usai mengunjungi Indonesia, Alderman juga akan meneruskan perjalanan ke Singapura dan Tokyo. Kunjungan dirancang untuk memperkuat hubungan finansial antara Inggris dengan Asia.

"Meskipun Asia telah mampu mengatasi badai keuangan lebih baik dari siapapun, dua tahun terakhir merupakan masa yang sulit bagi bisnis dan jasa keuangan secara global," imbuhnya.
(wep/dnl)

Sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/05/31/105325/1366479/6/inggris-bantu-ri-kembangkan-bisnis-syariah?f9911023

Ulasan:

Tawaran inggris cukup menarik, dan apabila Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan inggris, hal tersebut akan memperbaiki perekonomian Indonesia menjadi lebih maju. Lagi pula Negara maju seperti inggris, tidaklah memilih rekan kerjasama tanpa mempertimbangkan apakah Negara tersebut mampu bertahan dalam goncangan keuangan dunia. Hal yang mungkin jadi pertimbangan inggris untuk melakukan kerja sama financial, mungkin mengingat Indonesia menjadi salah satu Negara di asia yang dapat mempertahankan kondisi financial-nya terhadap goncangan krisis keuangan global pada tahun 2008 lalu. Sedangkan kekuatan bank syariah telah teruji pada saat Indonesia mengalami krisis multidimensional pada tahun 1997-1998, ketika bank – bank umum konvensional sedang mengalami kesulitan likuiditas, dan bank syariah mampu bertahan.

BI Imbau Perbankan Waspadai Krisis Eropa

Senin, 31 Mei 2010 | 09:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia mengimbau kalangan perbankan di Tanah Air agar waspada dan terus memerhatikan perkembangan ekonomi global. Kewaspadaan ini amat penting agar perbankan siap menghadapi kemungkinan terburuk, misal ada guncangan yang besar dari krisis yang terjadi di Eropa.

Deputi Gubernur BI Muliaman Dharmansyah Hadad menuturkan, saat ini ekonomi global tengah berada dalam kondisi penuh ketidakpastian. "Saat ini, perbankan kita masih cukup tahan (resilient) dari kemungkinan guncangan yang besar dari berlarut-larutnya situasi di Eropa. BI meminta kepada manajemen (perbankan) senantiasa memantau secara dekat kemungkinan dampak yang akan dihadapi," ujar Muliaman kepada Kontan belum lama ini.

Sebagai antisipasi terhadap kemungkinan krisis, BI secara rutin menggelar uji tingkat tekanan (stress test) kondisi sektor keuangan, termasuk perbankan. Dalam laporan kajian stabilitas keuangan terakhir BI, salah satu titik utama yang menjadi sumber instabilitas sektor keuangan adalah arus keluar masuk dana asing (capital flow).

"Capital inflow jangka pendek terus meningkat seiring membaiknya kinerja ekonomi kita," jelas Muliaman. Ini mengakibatkan sistem keuangan menjadi semakin rentan terhadap pembalikan arus dana secara serentak dan tiba-tiba (sudden reversal). Pembalikan dana terjadi di instrumen yang likuid, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan saham.

Masih sehat
Untunglah, hasil kajian BI terakhir mencatat, secara umum industri perbankan memiliki risiko nilai tukar yang relatif rendah. Hasil stress test risiko nilai tukar menunjukkan, depresiasi rupiah sebesar Rp 5.000 malah berpotensi meningkatkan capital adequacy ratio (CAR) industri perbankan sebesar 1,5 bps. Ini karena perbankan saat ini banyak yang mengambil posisi long untuk memelihara posisi devisa neto (PDN).

Hasil stress test terhadap kepemilikan SUN perbankan juga menunjukkan risiko pasar bank terkait harga SUN cukup rendah. Ini karena eksposur bank terhadap portofolio trading SUN hanya 4,02 persen dari total kepemilikan SUN bank. Alhasil, bank masih mampu mengatasi risiko penurunan harga SUN sampai 25 persen. Jika hal itu terjadi, CAR perbankan turun hingga 10 bps. Jika harga SUN anjlok lebih dari 25 persen, akan ada bank yang CAR-nya di bawah 8 persen.

Dalam hal likuiditas, hasil stress test menunjukkan, rasio noncore deposit perbankan hingga akhir tahun 2009 ada di angka 114,6 persen, atau di atas batas minimum 100 persen. Rasio ini menjadi indikator perbankan memenuhi kewajiban likuiditas jangka pendek. Ketika krisis 2008, rasio likuiditas bank sempat mencapai titik rendah, 84,9 persen.

Namun, risiko yang cukup besar dihadapi perbankan terkait suku bunga. Ia bilang, CAR perbankan berpotensi turun hingga 100 bps jika terjadi penurunan suku bunga hingga 5 persen. "Namun, jika suku bunga naik 4 persen atau lebih, akan ada bank yang CAR-nya turun jadi di bawah 8 persen," jelasnya.

Wakil Direktur Utama Bank Jasa Jakarta Lisawati dan Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Evi Firmansyah sepakat, dalam jangka pendek krisis Eropa tidak terlalu berpengaruh ke Indonesia mengingat saat ini rata-rata CAR perbankan nasional 14-15 persen. "Yang berbahaya adalah jika berlarut-larut karena akan memengaruhi ekspor," ujar Evi.

Terhambatnya ekspor akan berpengaruh pada semakin kecilnya pendapatan bank dari bisnis trade finance (bisnis internasional). Bila bisnis internasional melemah, bank hanya bisa berharap dari sektor domestik.

Menanggapi hasil stress test BI, Evi mengatakan, penurunan suku bunga akan memengaruhi pendapatan bank. Dampaknya, laba ditahan bank turun, sementara ekspansi kredit terus mengurangi CAR. Alhasil, CAR perbankan ikut turun. (Ruisa Khoiriyah, Roy Franedya/Kontan)

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/31/09272392/BI.Imbau.Perbankan.Waspadai.Krisis.Eropa

Ulasan :

Kalau menurut saya, Indonesia berusaha untuk men-stabilkan tingkat suku bunga terutama suku bunga pada SBI.

Karena sesuai pengalaman dari krisis ekonomi tahun 1997-1998, perbankan Indonesia mengalami ambang kehancuran, dikarenakan kesulitan dalam likuiditas, oleh karena itu, BI mengucurkan dana lebih dari 40 trilyun untuk membantu likuiditas perbankan yang terkena masalah.

Hal tersebut sangat berlainan, saat terjadinya krisis ekonomi tahun 2008, yang tidak berdampak signifikan terhadap operasonal perbankan, hal tersebut ditunjukan dengan stabilnya nilai tukar rupiah, serta tingkat suku bunga.

Namun, untuk komoditas export, mungkin akan berpengarih, mengingat sebagian besar perusahaan Indonesia mendapat modal dari asing.

Selasa, 30 Maret 2010



BIOGRAFI ADAM SMITH

John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.
Kemakmuran Negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya Teori Moral Sentimen, telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan atau kritik atau bentuk kapitalisme, yang terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia. Karena kapitalisme laissez-faire seringkali dihubungkan dengan keegoisan tak terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan filosofi moral Smith, dengan fokus simpati kepada seseorang.
Ada beberapa kontroversi tentang keaslian Kemakmuran Negara Smith; beberapa orang menyangkal hasil kerjanya hanyalah tambahan biasa kepada kerja pemikir seperti David Hume dan Baron de Montesquieu. Dan, banyak teori-teori Smith hanya menggambarkan trend sejarah menjauh dari mercantilisme, menuju perdagangan-bebas, yang telah berkembang selama beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh yang nyata dalam kebijakan pemerintah. Namun begitu, buku ini mengorganisasi pemikiran-pemikiran mereka secara luas, dan tetap menjadi suatu buku yang paling berpengaruh dan penting dalam bidangya sekarang ini.

Biografi
Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi '"laissez-faire" yang mengumumkan perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara. Teori ini sampai pada proto-industrialisasi di Eropa, dan mengubah mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas, membuat kemungkinan akan adanya pengusaha. Dia juga dikenal sebagai "Bapak Ekonomi".
Pendidikan
Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana dia belajar filosofi moral dibawah"si orang yang tidak boleh dilupakan" (sebagaimana Smith memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugrahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakan, "Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan manapun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur hidupnya," dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746. Dalam Buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia. komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-kampus Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman dari mentri di Church of England.
Karir di Edinburgh dan Glasgow
Tahun 1748 Smith memulai menguliahi umum di Edinburgh dibawah bimbingan Lord Kames. Sebagian dari perkuliahannya menyinggung retorika dan belles-letters, tetapi nantinya dia akan mengambil subyek dari "kemajuan dari kesejahteraan," dan nantinya, di pertengahan atau akhir abad duapuluh, dimana dia pertamakalinya mengemukakan filosofi ekonomi dari "sistem yang jelas dan sederhana dari kebebasan alamiah" dimana dia menyatakan hal tersebut ke khalayak dalam buku karangannya The Wealth of Nations. Pada sekitar tahun 1750 dia bertemu filusuf David Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan kesamaan opini yang dapat ditemukan dalam detil dari tulisan mereka mencakup sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama menandakan bahwa mmereka berdua memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan persahabatan dibanding orang lain yang mana akan memerankan peran penting selama Pencerahan di Skotlandia.[1], dia merutinkan The Poker Club dari Edinburgh.
Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow, dipindahkan tahun 1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah ditinggali oleh gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup etika, retorika, jurispundens, politik ekonomi, dan "polisi dan keuntungan". Tahun 1759 dia menerbitkan Teori dari Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di Glasgow. Karya ini, yang membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan bagaimana komuikasi manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton (itu, sang individual dan anggota masyarakat yang lain). Analisanya pada evolusi bahasa terkadang superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian oleh penelitian yang lebih dalam pada bahasa primitif oleh Lord Monboddo[2]. dalam karyanya berjudul Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa kapasitas Smith akan pengaruh, persuasif, atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya. Dia mendasarkan penjelasannya tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan Hutcheson lakukan pada "kepentingan moral", juga tidak seperti Hume pada utilitarianisme, tetapi berdasarkan atas simpati.
Smith sekarang memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan ekonomi di dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya tentang moral. Kesan yang didapatkan sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh Edwin Cannan[3], dan membentuk apa yang Scott, penemu dan penerbitnya, mendeskripsikannya sebagai "Bagian dari Draft Wealth of Nations", yang bertanggal sekitar 1763. Karya Cannan muncul sebagai Kuliah dalam Keadilan, Polisi, Pajak dan Senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai Kuliah dalam Jurispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.
Tur Perancis
pada 1762 senat akademik dari Universitas Glasgow bertemu dalam titel Doktor Hukum Smith. Pada akhir 1763, dia mendapatkan tawaran menggiurkan dari Charles Townshend (yang dikenalkan ke Smith oleh David Hume), untuk mengajar anak tirinya, Duke of Buccleuch. Smith akhirnya pensiun dari keprofessorannya dan dari 1764-66 berkelana bersama muridnya, kebanyakan di Perancis, dimana dia datang untuk menemui pemimpin intelektual seperti Turgor, Jean D'Alembert, Andre Morrelet, Helvetius dan, khususnya, Frangois Quesnay, kepala dari Sekolah Psiokrat yang karyanya dihormati oleh Smith sangat tinggi. Dalam perjalanan pulangnyake Kirkaldy Smith dipilih menjadi anggota Royal Society dari London dan dia mendedikasikan kebanyakan sepuluh tahun berikutnya pada magnum opusnya, The Wealth of Nations, yang muncul tahun 1776. Buku tersebut diterima dengan baik dan membuat sang pengarang terkenal.
Tahun-Tahun Akhir
Tahun 1778 Smith ditunjuk untuk menduduki pos sebagaikomisioner untuk cukai di Skotlandia dan hidup bersama ibunya di Edinburgh. Tahun 1783 dia menjadi salah satu pendiri Royal Society of Edinburgh dan dari tahun 1787 sampai 1789 dia mendaat posisi kehormatan Lord Rektor Universitas Glasgow. Dia meninggal di edinburgh pada 17 Juli 1790 karena sakit keras dan dikuburkan di Canogatw Kirkyard.
Eksekutor literatur Smith ialah dua orang teman lama dari akademi dunia Skotlandia, fisikawan dan kimiawan Joseph Black, dan geolog pionir James Huton. Smith meninggalakan banyak catatan dan material yang tidak dipublikasikan, tetapi memberi instruksi untuk menghancurkan apapun yang tidak pantas dipublikasikan. Dia menyebut History of Astronomy cocok, dan muncul pada tahun 1795, bersama material lain, sebagai Essay on Philoshopical Objects.
Pengikut kontemporer Adam Smith termasuk John Millar
Karakter Pribadi dan Pandangan-Pandangan
Sangat sedikit yang diketahui tentang Adam Smith selain dari apa yang bisa dideduksi dari karya-karyanya yang sudah diterbitkan. Semua paper pribadinya sudah dihancurkan setelah kematiannya. Dia tidak menikah dan sepertinya mempertahankan hubungan dekat dengan ibunya, dimana dia tinggal setelah pulang dari Perancis dan mendahului kematian Smith hanya 6 tahun berselang. Kesaksian kontemporer menjelaskan Smith sebagai eksentrik tetapi intelektual yang dermawan dan ramah, kepikunan yang komikal, dengan kebiasaan yang berulang tentang pidato dan memberi senyuman yang "ramah tanpa ekspresi."[4] Kesabarannya disebut memiliki nilai penting dalam pekerjaannya sebagai administrasi Glasgow. Setelah kematiannya ditemukan bahwa sebagian besar pendapatannya disumbangkan secara rahasia olehnya.
Telah terjadi beberapa debat terhadap pandangan relijius dari Adam Smith. Ayahnya memiliki ketertarikan besar pada Kekristenan [5] dan merupakan sayap moderat dari gereja Skotlandia (gereja nasional di Skotlandia sejak 1690). Smith mungkin pergi ke Inggris untuk meniti karir didalam Gereja Inggris: pernyataan ini kontroversial dan bergantung pada status eksibisi Snell. Di Oxford, Smith menolak Kristen dan dipercaya kalau dia pulang ke Skotlandia sebagai Deis. [6]
Ekonom Ronald Coase, bagaimanpun, telah menantang pandangan kalau Smith merupakan seorang Deist, menyatakan bahwa, ketika SMith mungkin dihubungkan sebagai "Arsitek Besar Alam Semesta", sarjana lain telah "jauh melebih-lebihkan perluasan sampai dimana Adam Smith telah memasuki sebuah keyakinan dalam sebuah Tuhan Pribadi". Dia mendasari analisa ini dari sebuah remark dalam The Wealth of Nations dimana Smith menulis kalau keingintahuan umat manusia tentang "fenomena luarbiasa dari alam" seperti "generasi, kehidupan, pertumbuhan dan kematian dari tanaman dan binatang" telah membuat manusia untuk "memasukkannya dalam akal sehat mereka". Coase mencatat observasi Smith dimana: "Takhayul pertama-tama ditujukkan untuk memenuhi keingintahuan, dengan menghubungkan semua penampakan menakjubkan pada agensi tentang Tuhan". Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak bertentangan dnegan Deisme, sebuah sistem kepercayaan yang memegang ide sekptis tentang Tuhan pribadi.
Karya
Tidak lama sebelum kematiannya Smith menghancurkan nyaris semua manuskrip miliknya. Pada tahun terakhirnya dia sepertinya telah merencanakan dua keterilmuan besar, satu dalam teori dan sejarah hukum dan satu dalam ilmu sains dan kesenian. Terbitan setelah kematiannya Essays on Philoshopical Subjects (1795) mungkin berisi bagian dari apa yang akan menjadi pembelokan selanjutnya.
The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya kedalam disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi manifestasi klasik melawan merkantilisme (teori dimana cadangan besar dari logam mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul di tahun 1776, ada kesadaran kuat untuk perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika. Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat publikasinya, tidak semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas: publik dan parlemen di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa tahun kedepannya.
The Wealth of Nations juga menolak pernyataan Psiokrat dalam pentingnya lahan, malah, Smith percaya bahwa buruh merupakan proritas tinggi, dan pembagian buruh akan berakibat pada kenaikan signifikan pada produksi. Smith memakai contoh dengan pembuatan jepitan. Satu pekerja bisa membuat duapuluh pin sehari. Tapi jika sepuluh orang dibagi menjadi delapanbelas langkah yang diperlukan membuat sebuah jepitan, mereka bisa membuat 48.000 jepitan dalam sehari. Nations sangat sukses, dan faktanya, hal ini mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang lebih tua dan ekonom lebih muda, seperti Thomas Malthus dan David Ricardo, fokus dalam memperbaiki teori Smith kedalam apa yang akan dikenal sebagai ekonomi klasik. Baik ekonomi modern dan, secara terpisah, ekonomi Marxisan bergantung sekali pada ekonomi klasik. Malthus mengembangkan ruminasi Smith dalam overpopulasi, sedangkan Ricardo percaya pada "hukum besi upah" - dimana ledakan populasi bisa mencegah upah melewati tingkat yang rasional. Smith memberi solusi pada kenaikan upah dengan kenaikan produksi, pandangan yang dianggap lebih akurat sekarang ini.
Satu dari poin utama The Wealth of Nations adalah pasar bebas, ketika penampilannya kacau dan tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk membuat nilai yang benar dan bermacam barang oleh "tangan-tangan tak terlihat" (sebuah imej yang dipakai Smith dalam Teory of Moral Sentiments, tetapi pertamakali dipakai dalam esai miliknya, "Sejarah Astronomy"). Jika sebuah kelangkaan produk terjadi, misalnya, maka harganya naik, membuat marjin keuntungan yang membuat insentif bagi yang lain untuk masuk ke produksi tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika terlalu banyak produsen yang msauk ke pasar, kompetisi yang meningkat diantara para manufaktur dan kenaikan penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut sampai titik dimana harga produksinya, harga natural. Bahkan jika keuntungan sampai kosong pada "harga natural", maka akan ada insentif untuk memproduksi barang dan jasa, dan semua ongkos produksi, termasuk kompensasi untuk buruh pemilik, juga dimasukkan dalam harga barang jual. Jika harga jatuh dibawah keuntungan kosong, produsen akan keluar dari pasar, jika mereka berada diatas keuntungan kosong, produsen akan masuk ke pasar. Smith percaya kalau motif manusia seringkali egois dan tamak, kompetisi dalam pasar bebas akan bertujuan menguntungkan masyarakat seluruhnya dengan memaksa harga tetap rendah, dimana tetap membangun dalam insentif untuk bermacam barang dan jasa. Selain itu, dia cemas akan pebisnis dan melawan formasi monopoli.
Smith dengan keras menyerang pembatasan antik oleh pemerintah dimana dia pikir batasan tersebut memundurkan ekspansi industri. Faktanya, dia menyerang hampir semua bentuk intervensi pemerintah dalam proses ekonomi, termasuk tarif, berpendapat bahwa hal tersebut membuat inefisiensi dan harga tinggi pada jangka panjang. Teori ini kemudian dikenal dengan "laissez-faire", yang berarti "biarkan mereka lakukan", mempengaruhi legislastif pemerintah di tahun-tahun berikutnya, khususnya selama abad ke 19. (Bagaimanapun dia tidak melawan pada pemerintahan. Smith menganjurkan edukasi publik bagi orang dewasa miskin, sistem institusional yang tidak non laba untuk industri swasta, judisiari, dan pasukan berdiri.)
Dua dari kutipan yang paling terkenal dan paling sering digunakan dalam The Wealth of Nations adalah:
Inggris
It is not from the benevolence of the butcher, the brewer, or the baker that we expect our dinner, but from their regard to their own interest. We address ourselves, not to their humanity but to their self-love, and never talk to them of our own necessities but of their advantages.
As every individual, therefore, endeavours as much as he can both to employ his capital in the support of domestic industry, and so to direct that industry that its produce may be of the greatest value; every individual necessarily labours to render the annual value of society as great as he can. He generally, indeed, neither intends to promote the public interest, nor knows how much he is promoting it. By preferring the support of domestic to that of foreign industry, he intends only his own security; and by directing that industry in such a manner as its produce may be of the greatest value, he intends only his own gain, and he is in this, as in many other cases, led by an invisible hand to promote an end which was no part of his intention. Nor is it always the worse for the society that it was no part of it. By pursuing his own interest he frequently promotes that of society more effectually than when he really intends to promote it. I have never known much good done by those who affected to trade for the public good. It is an affectation, indeed, not very common among merchants, and very few words need be employed in dissuading them from it.
Indonesia
Bukanlah kebaikan dari tukang daging, tukang bir, atau tukang roti yang kita harapkan pada makan malam kita, tetapi kepedulian mereka pada kepentingan mereka sendiri. Kita mengenalkan diri kita, tidak pada kemanusiaan mereka tetapi pada kecintaan mereka pada diri sendiri, dan tidak pernah bicara pada mereka atas keperluan kita tetapi untuk keuntungan mereka.
Sebagaimana setiap individu, maka, mengusahakan sebanyak apa yang ia bisa sehingga ia bisa menggunakan modal miliknya dalam mendukung insutri dalam negeri, dan juga untuk mengarahkan industri yang produksinya mungkin merupakan nilai terbesar, setiap individu buruh yang diperlukan untuk memasang nilai yang tepat dari masyarakat sebaik yang ia bisa. Dia secara umum tidak mempromosikannya untuk kepentingan publik, tidak juga tau sebanyak apa dia mempromosikannya. Dengan memprefrensikan dukungan dari dalam negeri ke industri asing, dia bertujuan hanya untuk keamanan dirinya sendiri, dan dengan mengarahkan industri tersebut dalam sikap dimana produksinya merupakan nilai terbesarnya, dia hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri, dan dia dalam hal ini, seperti kasus lainnya, dipandu oleh tangan-tangan tak terlihat untuk menghasilkan sebuah akhir dimana akhir tersebut bukan bagian dari tujuannya. Tidak juga selalu merupakan yang lebih buruk bagi masyarakat yang mana hal tersebut bukan merupakan bagian darinya. Dengan mengejar keuntungan dirinya sendiri secara berkala dia secara teratur menghasilkan apa yang berakibat bagi masyarakat lebih dari yang ia perkirakan akan hasilnya. Saya tidak pernah bertemu banyak kebaikan yang terjadi dengan siapapun yang berdagang dalam barang publik. Ini merupakan emosi yang kuat, sebenarnya, tidak begitu umum diantara para pedagang, dan sangat sedikit kata-kata yang bisa digunakan untuk meyakinkan tidak melakukan hal tersebut pada mereka.
Kutipan favorit lain, yang biasanya digunakan oleh ekonom, juga dari The Wealth of Nations adalah:
Inggris
People of the same trade seldom meet together, even for merriment and diversion, but the conversation ends in a conspiracy against the public, or in some contrivance to raise prices. It is impossible indeed to prevent such meetings, by any law which either could be executed, or would be consistent with liberty and justice. But though the law cannot hinder people of the same trade from sometimes assembling together, it ought to do nothing to facilitate such assemblies; much less to render them necessary.
Indonesia
Orang-orang dari perdagangan yang sama terkadang bertemu bersama, bahkan untuk bersenang-senang dan perpisahan, tetapi percakapannya akan berakhir dengan konspirasi melawan publik, atau dalam hal tertentu untuk menaikkan harga. Mustahil sebenarnya untuk mencegah pertemuan seperti ini, dengan hukum manapun yang akan ditimpakan, atau akan konsisten dengan kebebasan dan keadilan. Tetapi dengan hukum tidak bisa menghindarkan masyarakat dari perdagangan yang sama untuk terkadang bertemu bersama,itu seharusnya tidak berakibat apapun untuk memfasilitasi pertemuan seperti itu, lebih kurang untung membuat mereka dibutuhkan.
Kutipan yang kritis tapi jarang digunakan dalam The Wealth of Nations adalah:
Inggris
The subjects of every state ought to contribute towards the support of the government, as nearly as possible, in proportion to their respective abilities; that is, in proportion to the revenue which they respectively enjoy under the protection of the state. The expense of government to the individuals of a great nation is like the expense of management to the joint tenants of a great estate, who are all obliged to contribute in proportion to their respective interests in the estate. In the observation or neglect of this maxim consists what is called the equality or inequality of taxation.
Indonesia
Subyek dari tiap negara harus memberi kontribusi melalui dukungan ke pemerintah, sedekat mungkin, dalam proporsi ke kemampuan mereka, yaitu, proporsi ke pendapatan dimana mereka menikmati hal tersebut dibawah perlindungan negara tersebut. Pengeluaran dari pemerintah ke perorangan dari negara besar seperti pengeluaran dari manajemen ke tenant besar dari sebuah kediaman besar, diamana semuanya diwajibkan untuk menyumbang dalam proporsi dari kepentingan mereka dalam negara tersebut. Dalam pengamatan atau penolakan dari pernyataan tersebut mengandung apa yang disebut sebagai kesetaraan dalam perpajakan.
Herbert Stein, dalam artikel yang sering dikutip, "Adam Smith tidak memakai dasi Adam Smith," menulis kalau masyarakat yang memakai dasi Adam Smith melakukannya "untuk membuat pernyataan dari kesungguhan mereka ke ide atas pasar bebas dan pemerintahan yang terbatas. Apa yang keluar di WofN, bagaimanapun, merupakan santo panutan mereka yang tidak murni atau mendoktrin idenya. Dia memandang intervensi pemerintah dalam pasar dengan sikap skeptis yang tinggi. Dia peduli dengan eksposisinya dari kebaikan pasar bebas dimana kontribusi utamanya kepada kebijakan, dan tujuan untuk analisaekonominya dikembangkan."
Belum juga dia bersiap-siap atau mengajukan kualifikasi ke kebijakan tersebut dalam kasus tertentu dimana dia menilai bahwa efek jaring mereka akan menguntungkan dan tidak akan merusak apa yang pada dasarnya berkarakter bebas dalam sistem," tulis Stein. "Dia tidak memakai dasi leher Adam Smith." Dalam bacaan Stein, The Wealth of Nations bisa memberikan penjelasan masuk akal pada Administrasi Pangan dan Obat-obatan, Komisi Keamanan Produk Konsumen, kelebihan dari kewenangan kesehatan pekerja, enviromentalism, dan "pajak diskriminasi untuk mengurangi kebiasaan tidak penting dan bermewah-mewah."

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Adam_Smith